Sabtu, 15 April 2017

Wisata Sejarah "Tokoh dan Sosok" Kota Kebumen

Wisata Sejarah "Tokoh dan Sosok" Kota Kebumen
Oleh : Gustian Munaf

Perjalanku menyusuri Kebumen berawal dari desa paling pinggir desa Bumiagung kecamatan Rowokele,ada stasiun kereta api stasiun Ijo. Memasuki terowongan Ijo yang panjangnya 580 m dibuat pada zaman penjajahan Belanda tahun 1885 - 1886, ke Timur terus sampai di stasiun Purbowangi. Di Purbowangi sya sempatkan singgah di rumah almarhum Kasino Hadiwibowo pemain Warkop”, pelawak ngapak kelahiran Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 15 September 1950, yang selalu mengingatkan kita ak-an celotehan khas ngapak Kebumennya.“ Jangkrik ndro, mendoan ndrooo.”
Perjalanan saya lanjutkan ke Timur, mampir di rumah pelawak inyong-inyong, Partok Gombong. Sebentar kemudian saya jalan ke Timur mampir disebelah Timur alun-alun ada rumah pak Rusmin Nuryadin (mantan menhub), naik becak ke Selatan melewati rel kereta ke desa Caruban ada rumah Pak Martono (menteri Transmigrasi) jaman Orba, masih di Karanganyar sambil makan kethek mampir di rumah bapak almarhum Soemitro Djoyohadikusumo ayah Letjen Prabowo Subiyanto mantan Danjen Kopassus yang sekarang menjadi ketua partai Gerindra. Lanjut ke rumah pak Kabul Budiono penyiar kawakan RRI, banyak banget orang Karanganyar yang jadi orang terkenal dan penting, mau ke Selatan lagi lewat desa Kaleng ke Puring mampir ke rumah pak Soegiarto (mantan Menteri Transmigrasi), lanjut ke desa Sruweng - desa Soka. Soka adalah desa di kecamatan Poncowarno, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Sebuah desa produsen genteng merk Soka yang terkenal dimana-mana.
Tidak jauh dari stasiun Kebumen ada rumah pak Letkol Untung. Letnan Kolonel Untung lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926, wafat di Cimahi, Jawa Barat 1966 adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa yang memimpin Gerakan 30 September pada tahun 1965. Untung adalah bekas anak buah Soeharto ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo. Melanjutkan perjalanan ada Jendral Sutoyo Siswomiharjo ( Pahlawan Revolusi ), ada Amoro Katamsi (Bintang film yang memerankan Jendral Suharto di Film G30S/PKI). Orang tuanya bapak Aning Katamsi penyanyi Seriosa dan Dody Katamsi vokalis grup rock Elpamas. Perjalanan mampir sejenak di kediaman Marta Tilaar pengusaha kosmetik, engkoh Ken Sudarta bapak iklan Indonesia, pendiri Matari Advertising, yang sempat mengirim pesan pendek ke anak buahnya sebelum meninggal.

“Hidup adalah bagaikan bendera perang. Kadang-kadang berkibar megah, menantang. Kadang-kadang kotor, robek-robek, dan hampir jatuh ke tangan musuh. Tapi harus tetap dipertahankan dengan gagah berani, sampai ke tangan Tuhan”.

Di sini waktu agak lama sambil mencari Yoda Idol, hampir terlewati jalan Pemuda kelurahan Keposan, ada rumah mas Biyan pemain trompet Soneta Grup, ada Edi Klerek drumer Stinky alumni SMA Masehi, yang rumahnya sebelah Utara Pasar Tumenggungan jalan Kolopaking dekat Masjid Besar. Selama perjalanan, saya sempatkan mampir ke warung makan sekadar mengisi perutku yang sudah mulai lapar kepengin makan nasi Penggel sebelah Barat jembatan Tembana dengan sungai Luk Ulo yang menarik, tetapi tidak bisa berlama-lama di Kebumen kota, meski melanjutkan perjalanan ke Wonosari, sedikit banyak meluangkan waktu untuk mampir ke desa Indrosari, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen (kampungku tinggal) Sekarang Rumah tua itu ditempati oleh Bpk. Djati Asmoro Krisno. Di desa Indrosari inilah Letnan Jendral M. Sarbini tinggal. Letnan Jenderal TNI (Purn.) M. Sarbini lahir di Kebumen, 29 Mei 1914 dan meninggal di Jakarta, 21 Agustus 1977 pada umur 63 tahun adalah seorang jenderal purnawirawan yang banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupun pemerintahan Republik Indonesia. Dalam masa perjuangan, terutama pada tanggal 20 Oktober 1945, dia yang pada waktu itu berpangkat Letkol, memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah dan menyerang, serta mengepung tentara Sekutu dan NICA di desa Jambu, Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Palagan Ambarawa. Selama masa pemerintahan Bung Karno, Mayor Jenderal M. Sarbini menjabat sebagai menteri pertahanan dalam kabinet Dwikora II pada tahun 1966 yang kemudian digantikan oleh Letnan Jendral Soeharto.
Tepat pada pukul 15.30, saya lanjutkan perjalanan ke Kutowinangun lanjut saja ke Prembun mampir di Desa Kabekelan ke rumah pak Jenderal “Bim” Bimantoro (Kapolri Jaman Gusdur), mampir ke rumah Kang Ebod Jaya (Makfud Soleman-Pengusaha sukses pabrik kurungan dan pakan burung, asli Prembun di Bandung), minta informasi sekalian memetik bengkoang. Sambil membawa bengkoang, saya lanjut ke Krakal saya sempatkan mampir ke rumah pak MT Arifin sejarahwan, kolektor keris, peneliti budaya, pengamat militer, dan dosen. Pukul 17.30 saya pulang ke rumah Ibu mertua saya di jalan WR. Supratman Tambakrejo, Purworejo Kota. Saya hanya silaturahmi sejenak, saya bergegas ke tempat kelahiran WR. Supratman pencipta lagu Kebangsaan Indonesia Raya tepatnya di Dukuh Trembelang, desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Setibanya disana menjelang senja pukul 17.50 sehingga saya tidak berlama-lama di tempat tersebut lalu memutuskan kembali ke rumah yang di jalan WR. Supratman untuk bermalam melepas lelah. Paginya saya langsung meluncur ke tanah kelahiran saya desa Ayamputih, Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen dengan menempuh jarak sekitar 52 km dari rumah Ibu mertua saya. Melepas rindu pada kampung halaman, sebelum samapai rumah saya singgah sejenak di pantai Bocor tepatnya berada di desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen. Di perjalanan menuju pantai Bocor, saya merasa terkagum-kagum melihat sebanyak 153 anggota Kodim 0709 Kebumen mengikuti latihan menembak di lapangan tembak Dinas Penelitian Pengembangan TNI AD desa Setrojenar dan desa Ayamputih. Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari warga setempat yang ikut menyaksikan latihan menembak itu hingga selesai. Bahkan ada yang membuka warung untuk menyediakan makanan dan minuman. Sesekali, saat istirahat, anggota Kodim bercengkerama dengan warga dari wilayah Urut Sewu. Selain warga desa Setrojenar dan desa Ayamputih, juga terdapat warga di kecamatan lain seperti Ambal dan Mirit.
“Ini wujud kebersamaan membangun sehingga tercipta kemanunggalan antara TNIRakyat,” kata Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya melalui Koordinator Umum Latihan Menembak Kodim 0709 Kebumen Kapten Inf Moh Wahyudi yang juga Pasiops Kodim 0709 Kebumen.
Tinggal 200 meter lagi perjalanan menuju bibir pantai samudera Hindia. Perjalanan yang mengesankan saya akhiri dengan mengikuti deburan ombak samudera yang begitu menantang.

Jakarta, 15 April 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar