Selasa, 27 Oktober 2020

Memaknai Sumpah Pemuda: Bersatu Bangkit

Bersatu Bangkit

Oleh: Gustian Munaf

 

Jika pemuda menjelma menjadi sumpah

Maka, dadaku sumpahkan pada bangsa

Tetesan darah kucucurkan secercah

Melanjutkan tongkat perjuangan pemuda

 

Wahai para pemuda, bangkit dan bersatulah

Sumpah sucimu lantang berkobar

Berkumpul berhasrat bersama bercampur rasa

Tangguh menjadi kuat dalam jejaki waktu

 

Aku pemuda bangsa Indonesia

Darahku membara bermesra dengan merah

Tulangku menyambung berhasrat dengan putih

Pekik ini bertekad merebut barisan terdepan

Menuju pemuda bangkit untuk bersatu

 

Mari bersama membangkitkan semangat

Aku, kamu, dan ia adalah sumirat

Meretas rasa ego yang carut

Jadikan aku dan pemuda lain abadi dalam jiwa

 

Menjunjung riwayat tersemat jadikan tonggak

Menjunjung etika dalam perhimpunan

Dengan cinta dan budi untuk negeri

 

Bangkit dan kembali serukan suara-suara hati

Bangkit dan kembali hidupkan mimpi-mimpi

Maknai Sumpah Pemuda dengan hakiki

Bersatu dalam kumandang Indonesia Raya

 

                                            Jakarta, 28 Oktober 2020 

Terima kasih: Hilang Pekan Berlalu

Terima kasih: 
Hilang Pekan Berlalu

Oleh: Gustian Munaf

 

Seiring subjek terbaikku, kamu memaksa kepentingan. Aku hanya mendeskripsikanmu tentang sepenggal subjek yang tersingkir. Aku kira kamu mengerti bahwa kali ini kamu sedang bermain dengan manusia. Bahkan, acapkali aku berpesan kepada terima kasih atas tujuh hari dalam seminggu.


Aku telah siap atas hilang pekan lalu, saat kamu sibukkan namaku dalam seminggu. Dalam kepentinganmu saat kamu mengambing hitamkan sebuah kesibukan dan kepentingan sebagai alasan tak acuhmu.

 

Orang sejenis kamu adalah biang traumatis penolakan. Pengakuan ego tertinggi disembah layaknya kacung. Aku mengerti tentang itu dan niatmu, aku hanya subjek yang kamu pasifkan. Semudah itulah kamu menempatkanku dalam luka yang tersembunyi. Hingga akhirnya aku harus menyiksa sunyi. Sunyi pembangkit intuisi rindu kepadamu, aku suka itu, menikmati waktu: waktu dulu. Saat proses argumentasi dengan waktu, saat itu pula retorika maniak panggung. 

 

Cari dan sembunyi, hanyalah sebuah konseptual sejarah yang tersisa dan sesekali terlintas. Sejarah terkuak dalam ingat, tak melekat utuh dalam realitas. Menghantamku dengan sebuah tanya, berapa kali aku paksakan untuk tidak merasakan seperti manusia?


Jakarta, 27 Oktober 2020

 

Jumat, 23 Oktober 2020

Teori Pembelajaran

Tanggapan Tentang Teori Pembelajaran
Oleh: Gustian Munaf



Apakah yang Anda pahami tentang teori pembelajaran? 

Menurut saya, teori pembelajaran merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar. Teori pembelajaran juga merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang memberikan preskripsi untuk mengatur situasi atau lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajarnya dengan mudah. Teori ini membicarakan tentang prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis di dalam pembelajaran, dan bagaimana menangani situasi praktis yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Teori pembelajaran juga melibatkan berbagai teori dan memberikan arahan dalam pemilihan metode pembelajaran untuk menyiapkan suatu proses pembelajaran yang akan dihadapi. Melalui pengetahuan dan penerapan teori pembelajaran ini memberikan arahan dalam pemilihan metode pembelajaran sebagai dasar pengembangan teori pembelajaran untuk membantu guru dalam mengelola proses pembelajaran. 


Mengapa guru perlu memahami tentang teori pembelajaran? 

Guru perlu memahami tentang teori pelajaran, karena manfaat teori pembelajaran bagi guru dapat membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar serta menjadi panduan guru untuk mengelola kelas. Guru dapat melakukan proses belajar lebih efektif, efisien, dan produktif. Dalam hal ini, peran guru dapat merancang dan merencanakan proses pembelajarannya. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai. Terakhir, guru dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga akan menjadi bahan acuan untuk mencapai prestasi maksimal. Melalui teori pembelajaran yang diterakan, maka ini dapat menjadi solusi bagi guru dalam menghadapi persoalan dalam pembelajaran. Dengan adanya teori pembelajaran, guru dapat memanfaatkan hal-hal baik secara professional dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dan tepat, memberikan bimbingan, memberikan motivasi, berinteraksi dengan siswa secara tepat demi tercapainya suatu rangkaian kegiatan belajar dengan optimal dan berintegritas. Dalam penerapannya, guru dapat mengimplementasikan dari berbagai macam teori pembelajaran, misalnya teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar dan karakteristik siswa.

Selasa, 20 Oktober 2020

APRESIASI SASTRA PERLU DIMASUKKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

KAJIAN PSIKOLOGIS PERWATAKAN TOKOH NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI

ANALISIS KAJIAN CITRAAN PUISI “SIHIR HUJAN” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

TOPIK 5: FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIAL DALAM BELAJAR BAHASA TOPIK 6: PERSONALITAS, TEMPERAMEN, DAN MOOD

MANFAAT PSIKOLINGUISTIK DALAM PEMBALAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI GURU

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENELITIAN TINDAKAN

Guru Profesional di Abad 21: Profesionalisme Guru dalam Menghadapi Era Digital (Pemanfaatan Media TIK)

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA oleh Gustian Munaf, Dr. Hj. Nini Ibrahim, M. Pd.

RESUME BUKU TERGANTUNG PADA KATA: dipilih dan dikupas oleh A. TEEUW Sapardi Djoko Damono

ANALISIS LAPIS MAKNA PUISI: PADAMU JUA, DOA, DAN WALAU

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BERDASARKAN PADA TAKSONOMI BARRET MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA SISWA KELAS VI SD PLUS HANG TUAH 4 JAKARTA

TANYA JAWAB TENTANG METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA

Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

FAKTOR SOSIOKULTURAL DALAM BELAJAR BAHASA

ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) HAM dalam Konteks DUHAM, Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemuhammadiyahan

METODE BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF