Kamis, 31 Desember 2020

Interpretasi Ambigu dari Film Satu Suro

Oleh Gustian Munaf

Dalam tradisi Jawa, malam Tahun Baru Islam dikenal dengan malam satu suro. Istilah itu muncul sebagai edukasi masyarakat untuk mengenal nama bulan Islam dengan menyesuaikan istilah penamaan pada kearifan budaya lokal. Kegiatan di dalam satu suro juga sangat baik, syarat dengan nuansa peringatan keagamaan. Penyematan ritual keagamaan yang terdapat di dalamnya sebagai upaya pendekatan ajaran agama agar mudah diterima masyarakat. Sebagai budaya pun beguna untuk memodifikasi kegiatan keagamaan agar tak berkesan monoton. Namun, pemahaman masyarakat sangat beragam, hal itu hanya dipandang dari satu sudut pandang, yakni unsur klenik budaya yang disematkan. Sementara itu, banyak pandangan masyarakat yang luntur terkait nilai keagamaan yang terkandungnya sehingga satu suro selama ini terkesa malam yang dikenal sakral dan penuh aura mistis.

Ada penyimpangan Interpretasi dari Film Satu Suro. Film Satu Suro memberi paradigma pada kaum muslim tentang malam keramat yang berkesan mistis dan angker. Malam itu adalah malam awal tahun baru Islam, malam 1 Muharram. Malam itu adalah awal bulan yang disucikan. Hari dimana pada bulan Muharram terjadi beberapa peristiwa, yakni:
  1. Terjadinya penyelamatan Nabi Musa AS dan kaum Bani Israil dari kejaran raja Firaun, dalam peristiwa tersebut, Firaun dan keluarganya mati tenggelam di laut Merah.
  2. Allah menjadikan langit dan bumi.
  3. Allah menciptakan Adam AS dan Siti Hawa.
  4. Allah menjadikan syurga.
  5. Allah menerima taubat nabi Adam AS dan memasukkannya ke surga.
  6. Hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Nuh AS diselamatkan dari bahtera setelah bumi tenggelam selama enam bulan dan merupakan hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api yang sengaja digunakan untuk membakar dirinya oleh raja Namrud.
  7. Hari di mana Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT berupa kitab Taurat.
  8. Hari di mana Allah telah membebaskan Nabi Yusuf AS dari penjara
  9. Hari di mana Allah SWT telah memulihkan penglihatan Nabi Yakub AS dari kebutaan.
  10. Hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus AS dari dalam perut ikan setelah terkurung selama 40 hari 40 malam.
  11. Hari di mana Allah SWT mengaruniakan kerajaan yang besar bagi Nabi Sulaiman AS.
  12. Hari dimana Allah SWT menciptakan alam dan pertama kali menurunkan hujan

Umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan di bulan Muharram tersebut. Malam yang dianjurkan untuk memperpanjang ibadah kepada Allah.

Sebagai akulturasi budaya lokal, kegiatan keagamaan dan religi dicampuri dengan sesuatu yang gaib, bernuansa ritual, dan pengeramatan. Seperti budaya lokal yang menyajikan kegiatan keagamaan dengan persembahan sesaji, larung kepala kerbau, mencuci keris bertuah, dan lain sebagainya, itu hanya kebetulan yang melekat pada cara pandang masyarakat terhadap percampuran peringatan keagamaan dengan budaya lokal. Percampuran inilah yang menyebabkan berbagai tanggapan bahwa malam satu suro dan bulan suro dianggap sebagai malam yang keramat dan "menyeramkan". Padahal kalau kita pelajari awal mulanya, ini merupakan kegiatan agama yang penuh dengan anjuran untuk memperbanyak amalan dan bentuk ibadah lain sesuai hukum Islam. Namun, yang terjadi di beberapa daerah kegiatan tersebut diasimilasikan dengan kebiasaan-kebiasaan budaya terdahulu yang membuat kesan bahwa malam satu suro merupakan malam yang "mistis". 

Sementara korelasi dengan film Satu Suro, film ini menyajikan beberapa peristiwa menyeramkan sehingga pesan yang diterima oleh penikmat film adalah di luar yang disyariatkan oleh ajaran Islam itu sendiri. Judul film Satu Suro merupakan suatu unsur semiotika yang bukan sekadar susunan dua kata. Judul tersebut menggiring masyarakat untuk lebih jauh dalam penyimpangan pemahaman sesungguhnya. Baru mendengar judulnya saja banyak dari masyarakat mengatakan "seram, angker, mistis" diperparah dengan asumsi kata "film setan" dan diperkuat lagi dengan alur dan latar cerita yang menekankan pada keyakinan masyarakat semakin terjerumus. Melalui judul dan peristiwa menyeramkan yang diangkat dalam film tersebut, sangat meyakinkan pembelokan makna religi yang terkandung di dalamnya. Secara semiotika, nama judul Satu Suro merupakan suatu tanda sampai sesuatu tanda itu dapat diinterpretasikan. Bukan sekadar hubungan sesuatu dengan penamaan saja, tetapi lebih pada ke suatu hubungan antara konsep dan penanda yang kemudian lahir suatu makna, baik tersurat maupun tersurat.

Sangat mengharapkan ada film yang mengedukasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan anggapan bahwa satu suro itu malam syarat kemistisan. Sangat disarankan pula ada film yang dapat meluruskan cara pandang masyarakat agar berkiblat pada esensi malam satu suro yang didasari dari malam 1 Muharram beserta akidah yang menyertainya.

Besar harapan, perlu adanya tatanan edukasi publik secara masal yang dapat memperbaiki cara pandang yang perlu diluruskan, dan hal semacam inilah yang seharusnya dibenahi oleh pihak-pihak terkait agar tidak ada penyimpangan interpretasi yang majemuk. 

Lalu, bagaimana caranya meluruskan judul film Satu Suro tidak diasumsikan film "setan"?

Bagaimana caranya mengubah pemahaman masyarakat melalui judul tersebut menjadi sebuah film bernuansa religi?

Hal terpenting, bagaimana mengubah mindset masyarakat tentang satu suro menjadi malam 1 Muharram yang penuh dengan kemuliaan?

Perlu diingat bahwa satu suro berasal dari satu Muharram, dalam kegiatannya pun masyarakat Jawa mengisinya dengan kegiatan keagamaan, di luar interpretasi lain. Namun, ada beberapa pihak yang sengaja atau tidak justru memperkeruh kesan satu suro menjadi bulan yang syarat dengan aura mistis.

Demikian yang dapat saya tuliskan kali ini, semoga bermanfaat. Mohon kiranya koreksi jika banyak kesalahan yang termuat dalam untaian kalimat di atas. 

Jumat, 06 November 2020

Sajak Perjuangan

Aku Gustian, inilah aku dan sajak perjuanganku. Aku terlahir dua bersaudara, Puti nama adikku yang kini mendampingi Tuan Fuad sebagai Kepala Desa di Magelang. Kami lahir dari keluarga kecil yang sederhana di sebuah kampung terpencil di pantai Selatan Kota Kebumen, 32 tahun silam. Lahirlah subjek tentang aku dan tentang kata kerja. Aku sering melawan asa saat siapa saja berupaya pasifkanku. Namun, di otakku lahirlah ide terkuat dalam mengikhtiarkan suatu objek, terlepas dari esensi keterangan yang menimbulkan interpretasi lain. 

Aku menamatkan diri dari pendidikan SD N 2 Ayamputih, SMP N 4 Kebumen, SMA N 1 Buluspesantren, terakhir UMP Purworejo. Semua berkat doa dan perjuangan Bapak dan Ibuku tercinta. Kisah perjuanganku sungguh berwarna, dari cerita menjadi seorang kuli bangunan di Bekasi dan Jakarta, penjual kompor keliling di Purworejo, sampai juru masak penjaja trotoar di Tangerang dan lebih dari satu windu aku dididik dan menempa ilmu di suatu lembaga pendidikan, Yayasan Hang Tuah Jakarta induk berkarierku dengan segala arahannya. Hingga pada saat ini, aku sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Jakarta dan tengah mengupayakan untuk mengawali keseharianku sebagai abdi negara di  Provinsi Banten. 

Jejak liku-liku itu menjadi sinopsis dalam jiwaku yang terangkai di dalam kalbu bersama sahabat terinduku. Itulah sajak perjuanganku, hal termurah dalam berekreasi, bagiku adalah menulis sebuah puisi. Motivasi terbaik dalam hidupku, yaitu Semangat Belajar, Berbagi, dan Jujur untuk Menuju Sukses.




Selasa, 27 Oktober 2020

Memaknai Sumpah Pemuda: Bersatu Bangkit

Bersatu Bangkit

Oleh: Gustian Munaf

 

Jika pemuda menjelma menjadi sumpah

Maka, dadaku sumpahkan pada bangsa

Tetesan darah kucucurkan secercah

Melanjutkan tongkat perjuangan pemuda

 

Wahai para pemuda, bangkit dan bersatulah

Sumpah sucimu lantang berkobar

Berkumpul berhasrat bersama bercampur rasa

Tangguh menjadi kuat dalam jejaki waktu

 

Aku pemuda bangsa Indonesia

Darahku membara bermesra dengan merah

Tulangku menyambung berhasrat dengan putih

Pekik ini bertekad merebut barisan terdepan

Menuju pemuda bangkit untuk bersatu

 

Mari bersama membangkitkan semangat

Aku, kamu, dan ia adalah sumirat

Meretas rasa ego yang carut

Jadikan aku dan pemuda lain abadi dalam jiwa

 

Menjunjung riwayat tersemat jadikan tonggak

Menjunjung etika dalam perhimpunan

Dengan cinta dan budi untuk negeri

 

Bangkit dan kembali serukan suara-suara hati

Bangkit dan kembali hidupkan mimpi-mimpi

Maknai Sumpah Pemuda dengan hakiki

Bersatu dalam kumandang Indonesia Raya

 

                                            Jakarta, 28 Oktober 2020 

Terima kasih: Hilang Pekan Berlalu

Terima kasih: 
Hilang Pekan Berlalu

Oleh: Gustian Munaf

 

Seiring subjek terbaikku, kamu memaksa kepentingan. Aku hanya mendeskripsikanmu tentang sepenggal subjek yang tersingkir. Aku kira kamu mengerti bahwa kali ini kamu sedang bermain dengan manusia. Bahkan, acapkali aku berpesan kepada terima kasih atas tujuh hari dalam seminggu.


Aku telah siap atas hilang pekan lalu, saat kamu sibukkan namaku dalam seminggu. Dalam kepentinganmu saat kamu mengambing hitamkan sebuah kesibukan dan kepentingan sebagai alasan tak acuhmu.

 

Orang sejenis kamu adalah biang traumatis penolakan. Pengakuan ego tertinggi disembah layaknya kacung. Aku mengerti tentang itu dan niatmu, aku hanya subjek yang kamu pasifkan. Semudah itulah kamu menempatkanku dalam luka yang tersembunyi. Hingga akhirnya aku harus menyiksa sunyi. Sunyi pembangkit intuisi rindu kepadamu, aku suka itu, menikmati waktu: waktu dulu. Saat proses argumentasi dengan waktu, saat itu pula retorika maniak panggung. 

 

Cari dan sembunyi, hanyalah sebuah konseptual sejarah yang tersisa dan sesekali terlintas. Sejarah terkuak dalam ingat, tak melekat utuh dalam realitas. Menghantamku dengan sebuah tanya, berapa kali aku paksakan untuk tidak merasakan seperti manusia?


Jakarta, 27 Oktober 2020

 

Jumat, 23 Oktober 2020

Teori Pembelajaran

Tanggapan Tentang Teori Pembelajaran
Oleh: Gustian Munaf



Apakah yang Anda pahami tentang teori pembelajaran? 

Menurut saya, teori pembelajaran merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar. Teori pembelajaran juga merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang memberikan preskripsi untuk mengatur situasi atau lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajarnya dengan mudah. Teori ini membicarakan tentang prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis di dalam pembelajaran, dan bagaimana menangani situasi praktis yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Teori pembelajaran juga melibatkan berbagai teori dan memberikan arahan dalam pemilihan metode pembelajaran untuk menyiapkan suatu proses pembelajaran yang akan dihadapi. Melalui pengetahuan dan penerapan teori pembelajaran ini memberikan arahan dalam pemilihan metode pembelajaran sebagai dasar pengembangan teori pembelajaran untuk membantu guru dalam mengelola proses pembelajaran. 


Mengapa guru perlu memahami tentang teori pembelajaran? 

Guru perlu memahami tentang teori pelajaran, karena manfaat teori pembelajaran bagi guru dapat membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar serta menjadi panduan guru untuk mengelola kelas. Guru dapat melakukan proses belajar lebih efektif, efisien, dan produktif. Dalam hal ini, peran guru dapat merancang dan merencanakan proses pembelajarannya. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai. Terakhir, guru dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga akan menjadi bahan acuan untuk mencapai prestasi maksimal. Melalui teori pembelajaran yang diterakan, maka ini dapat menjadi solusi bagi guru dalam menghadapi persoalan dalam pembelajaran. Dengan adanya teori pembelajaran, guru dapat memanfaatkan hal-hal baik secara professional dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dan tepat, memberikan bimbingan, memberikan motivasi, berinteraksi dengan siswa secara tepat demi tercapainya suatu rangkaian kegiatan belajar dengan optimal dan berintegritas. Dalam penerapannya, guru dapat mengimplementasikan dari berbagai macam teori pembelajaran, misalnya teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar dan karakteristik siswa.

Selasa, 20 Oktober 2020

APRESIASI SASTRA PERLU DIMASUKKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

KAJIAN PSIKOLOGIS PERWATAKAN TOKOH NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI

ANALISIS KAJIAN CITRAAN PUISI “SIHIR HUJAN” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

TOPIK 5: FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIAL DALAM BELAJAR BAHASA TOPIK 6: PERSONALITAS, TEMPERAMEN, DAN MOOD

MANFAAT PSIKOLINGUISTIK DALAM PEMBALAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI GURU

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENELITIAN TINDAKAN

Guru Profesional di Abad 21: Profesionalisme Guru dalam Menghadapi Era Digital (Pemanfaatan Media TIK)

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA oleh Gustian Munaf, Dr. Hj. Nini Ibrahim, M. Pd.

RESUME BUKU TERGANTUNG PADA KATA: dipilih dan dikupas oleh A. TEEUW Sapardi Djoko Damono

ANALISIS LAPIS MAKNA PUISI: PADAMU JUA, DOA, DAN WALAU

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BERDASARKAN PADA TAKSONOMI BARRET MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA SISWA KELAS VI SD PLUS HANG TUAH 4 JAKARTA

TANYA JAWAB TENTANG METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA

Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

FAKTOR SOSIOKULTURAL DALAM BELAJAR BAHASA

ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) HAM dalam Konteks DUHAM, Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemuhammadiyahan

METODE BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Selasa, 08 September 2020

TEKS DESKRIPSI


TEKS DESKRIPSI

 

A.      Pengertian Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah suatu paragraf yang menggambarkan suatu objek secara jelas, khusus, dan terperinci.

 

B.      Tujuan Teks Deskripsi

Paragraf deskripsi bertujuan untuk menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau mengalami objek dan peristiwa yang dideskripsikan penulis.

 

C.      Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Teks deskripsi mempunyai ciri-ciri yang dapat mempermudah kita dalam mengenal jenis dari sebuah teks deskripsi. Berikut di bawah ini adalah diantara ciri-ciri dari paragraf deskripsi, yaitu :

1.       Menjabarkan atau menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat atau suasana tertentu.

2.       Melibatkan panca indera (penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman dan
perabaan).

3.       Memaparkan ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti ukuran, bentuk, warna dan kepribadian secara jelas dan terperinci.

4.       Banyak ditemukan kata-kata atau frasa yang bermakna kata sifat atau keadaan.

5.       Menggunakan kata-kata khusus  untuk mengkonkretkan; merah, kuning, hijau

6.       Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan; Ibuku orang yang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.

7.       Menggunakan kata sinonim  dengan emosi kuat; indah  = elok, permai, molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan

8.       Menggunakan  majas untuk melukiskan secara konkret; Senyumnya indah ibarat bunga yang merekah, Semangat hidupnya membara bagaikan api yang berkobar.

9.       Menggunakan   kalimat rincian; Terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang oranye, abu-abu,  hijau  muda.

10.    Menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan

11.    Teks deskripsi yang  memunculkan kata ganti orang; aku, kamu, dia, ia, dll. dan kata ganti kepemilikan; kucingku, Ibuku, memasuki  wisata ini Anda akan disambut.

 

D.      Jenis-Jenis Teks Deskripsi

Teks deskripsi dapat dikembangkan menjadi 3 jenis teks, yakni teks deskripsi spatial, subjektif dan objektif.

1.       Teks deskripsi subjektif

Suatu teks deskripsi yang dalam penggambaran objeknya berdasarkan atas kesan yang dimiliki oleh penulis paragraf tersebut.

Contoh:

 

Lapangan Futsal Baru

Banyak yang mengatakan bahwa tempat futsal yang baru dibuka itu adalah tempat futsal yang bagus. Mendengar hal itu, aku dan teman-teman pun menyewa lapangan futsal tersebut. Saat tiba di sana, aku mempunyai firasat bahwa tempat ini tidak sebagus yang dikatakan orang. Ternyata firasatku benar. Lapangan futsal yang kami gunakan cukup licin, sehingga kami hampir terpeleset beberapa kali. Selain itu, bolanya juga agak keras, sehingga membuat kaki kami kesakitan saat menendangnya. Kondisi toilet di tempat futsal ini sama parahnya. Air yang keluar dari keran toilet sangat kecil, dan ada beberapa bagian atapnya yang bolong. Sejak saat itu, kami pun akhirnya memutuskan untuk tidak bermain futsal lagi di tempat tersebut.

 

2.       Teks deskripsi spasial

Dalam teks deskripsi ini objek yang dijelaskan hanya berupa benda, tempat, ruang dan waktu.

Contoh:

Suasana Malam Hari

Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman-taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.(deskripsi spasial waktu)

 

Sungai Ciliwung

Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. (deskripsi spasial tempat)

 

3.       Teks deskripsi objektif

Dalam teks deskripsi ini penjelasan mengenai objek yang digambarkan apa adanya berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, sehingga pembaca bisa membayangkan keadaan tanpa ada penambahan opini dari penulis itu sendiri.

Contoh:

 

Bunga Matahari

Ketika aku bertandang ke rumahnya pagi itu. Kurasakan kenyamanan di setiap sudut ruang. Tampak bersih dan rapi oleh sentuhan seorang wanita. Di salah satu sudut rumah kulihat bunga matahari mekar sempurna. Kelopak bunga merekah dengan warna hijau dan kuning yang memikat. Ia bergoyang menari ditiup sepoi-sepoi angina pagi. (deskripsi objektif benda; bunga matahari)

 

Gajah

Gajah adalah mamalia darat terbesar yang dikenal karena memiliki belalai dan gading. Gajah merupakan hewan herbivora yang dapat memakan semua jenis vegetasi seperti rumput, daun, dan buah. Hewan ini memiliki kulit berambut tipis, empat kaki, memiliki ekor, dan bertelinga lebar. Gajah biasanya hidup berkelompok. Karena memiliki daun telinga yang lebar, pendengaran gajah menjadi sangat sensitif sehingga mampu mendengar suara dari jarak sekitar sepuluh kilometer. Hewan ini termasuk hewan langka yang dilindungi. Banyak pemburu mengincar gajah karena harga gadingnya yang sangat mahal.

 

Sujasmin

Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki. Namanya Sujasmin. Dia memakai celana pendek dan baju kaos yang telah sobek-sobek, yang melukiskan kemelaratan dan kemiskinan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang bidang dan berisi, lengannya yang kukuh penuh urat dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya.

 

E.      Struktur Teks Deskripsi

1.       Identifikasi; berisi tentang penentuan identitas objek

2.       Deskripsi; bagian penjelasan objek yang dideskripsikan.

3.       Simpulan; bagian penutup yang biasanya disertai oleh pendapat penulis.

 

F.       Langkah Menyusun Teks Deskripsi

1.       Menentukan tema (objek yang akan dibahas).

2.       Menentukan tujuan.

3.       Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang akan dibahas.

4.       Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka karangan.

5.       Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan topik.

 

G.     Contoh Kerangka Karangan Teks Deskripsi

 

Tema        : Makanan

Judul        : Manfaat Tempe

 

1.       Pengertian tempe (identifikasi)

2.       Kandungan pada tempe (deskripsi)

·     Protein

·     Vitamin K

3.       Manfaat tempe (deskripsi)

·     Bagi kesehatan

4.       Cara membuat tempe (deskripsi)

5.       Tempe sangat baik untuk dikonsumsi (simpulan); tanpa/pakai simpulan

 

 


 

Lampiran

Lembar kerja.

 

Pertemuan 1

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca

3.1.1       Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada teks yang dibaca/didengar.

 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian diskusi siswa diharapkan dapat:

a.    menentukan pengertian  teks deskripsi

b.   menentukan tujuan teks deskripsi

c.    menentukan ciri umum teks deskripsi

 

Teks 1

Text Box: Parangtritis nan Indah
Salah satu andalan wisata Kota Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis. Tepatnya Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 27 km arah selatan Yokyakarta. 
Pemandangan Pantai Parangtritis sangat memesona. Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi, di sebelah kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Pantai bersih dengan buih-buih putih bergradasi abu-abu dan kombinasi hijau sungguh elok
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Teks 2

Text Box: Ayah, Panutanku
Ayahku bernama Abu Salman. Ayah berpostur sedang, berumur sekitar 54 tahun. Rambutnya putih beruban. Di dagunya terdapat bekas cukur jenggot putih di dagunya. Kulit ayahku kuning langsat. Wajah ayah tipikal Batak dengan rahang yang kuat dan hidung mancung tapi agak besar. Matanya hitam tajam dengan alis tebal. Sepintas ayahku seperti orang India.
Meskipun kelihatannya mengerikan, ayahku orang yang sabar. Wajahnya teduh dan selalu tersenyum menghadapi masalah apa pun. Ya, ayahku adalah orang yang paling sabar yang pernah aku kenal. Tidak pernah terlihat marah-marah atau membentak. Beliau selalu menunjukkan perasaanya lewat gerakan bermakna di wajahnya. Jika melihat anaknya membandel, ayah hanya menggeleng sambil berkata lirih untuk membujuknya.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Teks 3

Text Box: Ibu,  Inspirasiku
Ibuku bernama Wulandari. Mukanya selalu bersinar seperti bulan. Cocok sekali dengan namanya yang berarti bulan bersinar. Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring. Kulit ibuku sawo matang, khas wanita Jawa. Beliau tidaklah tinggi, tidak pula pendek. Rambutnya hitambergelombang. Sampai usia 56 tahun kulihat rambutnya masih legam tanpa semir. Pandangan matanya yang kuat kini sudah mulai sayu termakan usia. Namun mata hatinya tetap kuat bagaikan baja. Ibu adalah wanita yang sangat baik. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja. Dia sangat suka membantu orang lain, terutama yang sedang dalam kesusahan. Profesinya sebagai guru semakin mengokohkan prinsipnya untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada sesama.
 

 

 

 

 

 

 


A.      Daftarlah hal yang dideskripsikan dari ke tiga teks deskripsi tersebut.

Teks

Objek/Hal yang Dideskripsikan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

 

Berdasarkan data/informasi di atas dapat disimpulkan pengertian teks deskripsi adalah ....

 

B.      Daftarlah tujuan yang akan dicapai dari ketiga teks di atas!.

Teks

Tujuan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

 

Berdasarkan data/informasi di atas dapat disimpulkan tujuan teks deskripsi adalah ....

Pertemuan kedua

C.      Daftarkan penilaian penulis terhadap objek yang dideskrisikan

Teks

Nama Objek

Penilaian Penulis Terhadap Objek.

1.

 

 

 

2.

 

 

 

3

 

 

 

Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan ciri objek yang dideskripsikan adalah....

Ciri Objek yang dideskripsikan

D.      Daftarkan isi teks deskripsi

Teks

Nama Objek

Bagian-bagian objek yang dideskripsikan

Gambaran konkret objek

Tanggapan personal terhadap objek.

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3

 

Ibuku

Mukanya

Mukanya bulat dengan alis tipis

Mata hatinya tetap kuat bagaikan baja

Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan ciri isi teks deskripsi adalah....

Ciri isi teks deskripsi

1. .....................

2. .....................

3. ......................

 

Kesimpulan Ciri umum teks deskripsi....