Penyalahgunaan Gawai: Game Online dan Tik Tok, Perampas Hak Siswa
Oleh: Desti
Amaliah Al Hawari dan Gustian Munaf, S. Pd.
Perkembangan Teknologi
Perkembangan
teknologi informasi yang semakin canggih dan menciptakan produk-produk baru
untuk mempermudah aktivitas masyarakat. Produk teknologi yang banyak dimiliki
oleh masyarakat adalah smartphone (gawai).
Gawai merupakan sebuah inovasi dari teknologi
terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan
maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna.
Pandemi
Covid-19 menyebabkan adanya perubahan-perubahan besar hampir di seluruh aspek
kehidupan, salah satunya pada sistem pendidikan. Perubahan sistem pendidikan
menyebabkan para siswa menjadi sulit untuk menerima materi dikarenakan
pembelajaran yang biasanya dilakukan secara konvensional berubah menjadi
pembelajaran jarak jauh atau dilakukan secara daring yang pelaksanaannya tidak
dapat terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam
pelaksanaannya pembelajaran daring tentunya tidak dapat terlepas dari peran
teknologi. Teknologi dapat mempermudah segala kebutuhan dalam proses belajar
mengajar. Sejalan dengan pendapat Tounder et. al (dalam Selwyn, 2011) yang
mengatakan bahwa tenologi digital dalam lembaga pendidikan sebagai sarana
pendukung dalam pembelajaran, baik sebagai sarana dalam mengakses informasi
sumber belajar ataupun sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan berkaitan
dengan tugas. Seiring dengan perkembangan zaman teknologi semakin berkembang,
saat ini banyak platform yang dapat
membantu pelaksaan pembelajaran daring seprti e-learing, Google Clasroom, Edmodo, Moodle, Rumah belajar, bahkan platform dalam bentuk video conferen, dan lain sebagainya.
Penggunaan gawai
oleh siswa menjadi suatu tuntutan pokok untuk menunjang pembelajaran yang
dilakukan dari rumah yang kemudian digunakan
untuk mengakses platform pendukung
pembelajaran. Mereka cenderung memilih semua yang berbau digital untuk
diaplikasikan dalam kehidupannya. Demikian pula dengan media sosial diantaranya
untuk berbagi pesan dengan banyak pengguna media sosial itu sendiri, yaitu
berupa berita (informasi), gambar (foto), dan juga tautan video (Susilowati,
2018). Tentunya gawai ini sangat bermanfaat sebagai alat pendukung saat belajar
jarak jauh, yakni:
- Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial. Sehinggamemudahkan untuk saling berkomunikasi dengan orang baru dan memperbanyak teman (Harfiyanto, dkk, 2015).
- Mempersingkat jarak dan waktu. Karena dalam era perkembangan gawai yang canggih didalamnya terdapat media sosial seperti sekarang ini (Harfiyanto, dkk, 2015).
- Kita bisa menambah wawasan dari media-media yang tertera.
- Kita bisa menghasilkan uang dari media-media tertentu.
Penyalahgunaan Produk Teknologi
Salah satu dari
produk teknologi informasi yang sangat berpengaruh bagi siswa untuk mendapatkan informasi
yaitu internet. Internet menyediakan banyak sekali hiburan yang ditawarkan,
salah satunya seperti game online.
Menurut Adams dan Rollings (dalam Pratama, 2017 : 9), game online adalah permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain,
dimana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh jaringan internet. Game
online memiliki dampak positif tidak hanya meningkatkan keterampilan fisik,
tetapi juga kemampuan intelektual dan fantasi pada siswa. Akan tetapi, game online ini menjadi suatu alat
perampas hak siswa untuk mendapatkan pendidikan. Hal itulah akibanya muncul
beberapa dampak negatif dari game online
untuk siswa, yaitu akan terbengkalainya kegiatan atau pekerjaan rumah,
menggunakan waktu luang untuk bermain dan menurunnya motivasi belajar. Dalam
sudut pandang sosiologi, jika siswa sudah kecanduan pada game online, maka cenderung akan memiliki sifat egosentris dan akan
mengedepankan sifat individualisnya.
Produk
perkembangan teknologi berikutnya, ialah aplikasi Tik Tok. Aplikasi ini merupakan salah satu media sosial yang banyak
digunakan siswa saat ini. Aplikasi Tik
Tok adalah media yang berupa audio visual, media ini sebuah aplikasi yang
dapat dilihat juga dapat didengar. Aplikasi Tik
Tok merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016
(Susilowati, 2018). Media ini berupa
video dan foto yang di buat dengan disandingkan berbagai musik. Media ini
adalah sebuah media yang menyebarluaskan berbagai kreatifitas dan keunikan
setiap penggunanya. Media social tik tok ini merupakan media social yang
memberikan efek special yang unik dan menarik yang bisa digunakan oleh para
pengguna nya. Media sosial ini dapat membuat pengguna (peserta didik) merasa
senang, karena video-video yang mereka buat dengan berbagai musik. Dengan
menggunakan media tersebut setiap penggunanya pun tidak bisa hanya sekali dua
kali karena begitu senang nya mereka menggunakan media sosial tik tok. Oleh
karenanya aplikasi Tik Tok ini juga
memiliki manfaat tersendiri bagi kalangan orang tertentu seperti mengasah kreatifitas
anak dalam pembuatan video pendek. Akan tetapi, banyak dampak negatif yang
muncul dalam penggunaa aplikasi Tik Tok
bagi kalangan remaja, dan anak. Kehadiran aplikasi tik tok ini
membawa dampak besar bagi perkembangan karakter anak dimulai anak yang tidak
lagi jujur baik itu dari segi perkataan yaitu apakah mereka membuat video tik
tok ataupun dari segi perbuatannya, tidak menghormati orang lain yaitu
contohnya sering mengejek teman, dan bertingkah yang tidak sesuai aturan yaitu
contohnya mereka sering berjoget sendiri tanpa dikendalikan.
Motivasi
Belajar Rendah: Hak Siswa Hilang
Konsentrasi belajar dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah kemajuan telnologi informasi,
seperti permainan game online dan
media sosial Tik Tok di internet.
Dimana apabila siswa sudah kecanduan bermain game online dan media sosial Tik
Tok, maka siswa akan lupa untuk belajar dan saat mengikuti proses belajar
mengajar tidak akan konsentrasi. Apabila dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar tidak konsentrasi maka hasil belajar tidak akan optimal. Begitu juga
pada rekan-rekan siswa terdekat, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, terlihat sebagian siswa kurang
konsentrasi belajar dan sebagian siswa sering bermain game online dan media sosial Tik
Tok. Siswa yang bermain game online
dan media sosial Tik Tok secara
berlebihan mengakibatkan konsentrasi belajarnya menurun.
Dengan menurunnya konsentrasi belajar, tentunya menurun pula
motivasi belajar yang ada pada setiap individu siswa, artinya hak mendapatkan
pendidikan setiap siswa akan semakin berkurang bahkan sama sekali tidak
mendapatkan hak tersebut. Ironisnya, justru merekalah para siswa yang
semata-mata merampas haknya sendiri sebagai akibat dari rendahnya konsentrasi
dan motivasi belajar. Kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan
aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan
belajar yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi.
Kesadaran yang
kurang terhadap motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa
malas untuk belajar, baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun
mengerjakan tugas-tugas individu dari guru. Sebaliknya, siswa yang mempunyai
motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam
mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui
penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan tekun.
Ada beberapa
faktor penyebab kurangnya motivasi belajar, yaitu siswa tidak memiliki
cita-cita yang jelas, siswa tidak percaya diri dengan potensi yang dimiliki.
Adapun faktor lain di luar pribadi siswa, yakni harapan orang tua yang terlalu
tinggi atau rendah. Setiap orang tua pasti punya harapan kepada anak-anaknya.
Bila harapan orang tua terlalu tinggi maka akan menjadi beban berat untuk
anaknya. Akhirnya si anak akan merasa terbebani dengan target dari orang tuanya.
Tidak sedikit anak-anak yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai
tinggi meskipun dengan cara yang tidak baik. Sama halnya ketika orang tua
menaruh harapan yang terlalu rendah, maka yang terjadi adalah keabaian siswa
terhadap pembelajaran dan menurunnya konsentrasi serta motivasi belajar siswa.
Akibat dari hal tersebut, siswa cenderung menggunakan gawai dengan salah
penerapan. Penyebab lain kurangnya konsentrasi belajar, yaitu motivasi siswa
yang akan menentukan prestasi. Ketika seseorang belajar dengan sungguh-sungguh
maka dia akan memperoleh hasil yang baik. Tanpa motivasi, jiwa dan raga tidak
akan bergerak untuk berbuat. Belajar akan menjadi beban dan hanya sekedar
menggugurkan kewajiban.
Dalam perspektif meningkatkan konsentrasi belajar dan
mengurangi penyalahgunaan gawai oleh siswa, ada beberapa solusi yang bisa
diterapkan dalam setiap pribadi siswa, yaitu
- Memperbanyak sosialisai dengan teman dan orang-orang terdekat.
- Mematikan gawai 30 menit sebelum tidur.
- Menghapus beberapa aplikasi yang membuat kamu kecanduan.
- Memberikan batasan waktu untuk menggunakan gawai.
- Gawai diganti dengan buku-buku.
- Menyimpan gawai di dalam tas saat sedang berpergian/usahakan tidak bermain gawai saat berpergian.
- Mengetahui/memahami dampak dari kecanduan bermain gawai.
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa semua kalangan siswa di Indonesia maupun dunia menggunakan gawai sebagai salah satu kebutuhan
primer. Kebiasaan buruk pada siswa dalam kecanduan gawai berdampak buruk bagi diri
sendiri maupun orang lain. Kecanduan game online dan Tik Tok lebih banyak berdampak negatif bagi motivasi belajar para
siswa. Seorang siswa yang sudah kecanduan game
online dan Tik Tok akan
mempengaruhi motivasi dalam belajarnya dan jika motivasi belajarnya terganggu
maka akan mempengaruhi pula prestasi belajarnya. Seseorang yang sudah kecanduan
game online dan Tik Tok membutuhkan penanganan dan pembinaan khusus dari orang tua,
guru, rekan belajar/sepermainan, dan edukasi positif untuk mengembalikan hak
setiap siswa yang harus didapatkan, yakni pendidikan. Dukungan
untuk mengubah kebiasaan buruk kecanduan gawai bagi siswa ini, yaitu dari diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. Beberapa pemangku kepentingan harus bekerjasama dengan pihak sekolah mengadakan penyuluhan tentang bahaya kecanduan gawai apabila kebiasaan buruk ini tidak di berhentikan
maka akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun kemajuan bangsa Indonesia.
BIOGRAFI PENULIS
Desti Amaliah Al Hawari, lahir di Tangerang pada 24 Desember
2004. Tinggal di Jalan Miftahul Zannah, Kampung Cileles, Desa Bantar Panjang, Tigaraksa,
Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ini sedang menempuh pendidikan di MAN 5
Tangerang kelas X MIPA 1. Konsentrasi pada kegiatan belajar, baik di sekolah
maupun di rumah saat belajar jarak jauh menjadi suatu tekad dan ikhtiar terbaik
untuk menggapai suatu prestasi dan cita-cita. Sebagai motivasi dalam hidup, yaitu
Diamku Lebih Berarti dari pada Kata-kata
yang Tak Bermakna. Sebuah motto hidup yang membangun suatu attitude demi kelangsungan upaya baik
yang sedang diikhtiarkan.
Gustian Munaf, lahir di Kebumen, 16 Agustus 1988
tepatnya di Desa Ayamputih, Buluspesantren, Kebumen. Menamatkan pendidikan di
SD N 2 Ayamputih tahun 2001, SMP N 4 Kebumen tahun 2004, SMA N 1 Buluspesantren tahun 2007, dan Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purworejo
(UMP) tahun 2011. Pada tahun 2019 melanjutkan Sekolah
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta pada Program Studi Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia (MPBI). Saat ini, sedang mengabdikan
diri di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia Kantor Wilayah
Kabupaten Tangerang sebagai ASN CPNS di
MAN 5 Tangerang sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Motto hidup yang
sangat melekat sebagai upaya memotivasi diri, yaitu Semangat Belajar, Berbagi, dan Jujur untuk Menuju Sukses.